Poundsterling Tergerus Melemah Imbas Spekulasi Masih Tingginya Pengangguran di AS
Pada perdagangan di Asia hari ini nilai
tukar poundsterling mengalami penurunan terhadap dollar AS (22/10). Mata
uang Inggris ini melemah untuk dua hari berturut-turut terhadap dollar
sementara para investor mempertimbangkan kemungkinan hasil rilis data
NFP dan tingkat pengangguran di Amerika Serikat nanti malam, dan
pengaruhnya terhadap kebijakan stimulus moneter oleh Fed.
Data dari sektor tenaga kerja untuk bulan
September lalu akan dirilis nanti malam setelah ditunda akibat
penutupan kegiatan pemerintah Federal AS yang terjadi selama 16 hari di
paruh pertama bulan Oktober ini. Para pelaku pasar masih mengharapkan
bahwa The Fed akan mempertahankan besaran program stimulus moneternya
setidaknya hingga akhir tahun mendatang.
Diperkirakan data NFP akan menunjukkan
peningkatan sebesar 182K, sedangkan tingkat pengangguran tetap di level
7.3 persen. Dengan data tingkat pengangguran yang masih di atas 7 persen
para pelaku pasar memperkirakan bahwa The Fed masih belum akan
menurunkan besaran stimulus moneternya.
Hari ini poundsterling terpantau berada
pada posisi 1.6121 dollar AS. Posisi poundsterling tersebut mengalami
penurunan dibandingkan dengan level penutupan perdagangan dini hari tadi
yang ada di 1.6148 dollar. Pada perdagangan Jumat pekan lalu
poundsterling sempat alami kenaikan hingga ke posisi 1.6225 dollar yang
merupakan level paling tinggi sejak tanggal 1 Oktober yang lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar poundsterling
terhadap dollar AS masih berpotensi untuk mengalami penurunan terbatas.
Hari ini diperkirakan mata uang ini akan mengalami pergerakan pada
kisaran 1.6080 – 1.6250 dollar.
No comments:
Post a Comment